PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (P4GN) || BNNK Ciamis ke Ponpes Nurul Firdaus


(CIAMIS, 27/04/2022). Ponpes Nurul Firdaus, Ciamis melayani rehabilitasi mental korban kecanduan narkoba. Rehabilitasi narkoba merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan para pecandu dari belenggu narkoba dan bahaya yang menyertainya. Ada tiga tahap rehabilitasi narkoba di Indonesia, yaitu rehabilitasi medis, nonmedis, dan bina lanjut.

Untuk mensinergikan program pemerintah dan pondok pesantren, maka telah dilaksanakan silaturahmi dan koordinasi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Ciamis, Engkos Kosidin, S.Sos.,M.Si, ke Ponpes Nurul Firdaus diterima oleh Dr. Gumilar, S.Pd.,MM.,CH.,CHt.,pNNLP terkait Program
Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 27/04/2022, Pukul 09.00 WIB s/d Selesai.

Dari hasil diskusi singkat diketahui ada beberapa pokok penting untuk ditindaklanjuti secara bersama- sama tentang P4GN ini.***

KEBENCIAN yang DIUMBAR SECARA VULGAR || Retno Triani Soekonjono ||Psikolog


RETNO TRIANI SOEKONJONO

Merdeka!🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

(CIAMIS, 23/04/2022). Banyak fakta dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan adanya Kebencian yang gagal untuk ditutupi. Bahkan banyak yang sengaja ditunjukkan secara vulgar…

Hitler membenci Bangsa Yahudi, ditunjukkan dengan pembantaian orang Yahudi secara besar-besaran.

Donald Trump menunjukkan kebencian secara nyata pada Imigran untuk memenangkan pemilihan presiden.

Kaum demonstran menunjukkan kebencian pada orang yang dibenci dengan orasi yang sarat dengan kata-kata yang menunjukkan kebencian.

Dari beberapa studi Psikologi, ditemukan adanya beberapa faktor yang mendasari sikap kebencian seseorang, diantaranya faktor Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama dan Sejarah.

Sikap benci seperti Teori Sikap yang dipelajari dalam Ilmu psikologi selalu mengandung tiga aspek, yaitu :

  1. Kognisi (pikiran)
  2. Afeksi (perasaan)
  3. Konasi (predisposisi perilaku)
    Perlu adanya “arah” yang sama dari tiga aspek tersebut untuk membentuk sikap.
    Contoh: Pikiran benci pada seseorang, diikuti oleh perasaan benci dan diteruskan dengan keinginan menunjukkan perilaku benci.

Namun Sikap tidak selalu bisa diwujudkan sebagai perilaku karena perlu adanya beberapa syarat untuk mewujudkannya yaitu : kemampuan individu yang memiliki sikap dan kesempatan untuk mewujudkan sikap tersebut.

Tindakan yang cenderung “kejam” yang ditunjukkan para pembenci yang semula hanya berupa sikap, bisa terwujud karena kemampuan mereka untuk mengabaikan moral yang seharusnya mendasari semua perilaku, dan kemampuan untuk merasakan penderitaan orang yang mereka benci secara sadar.
Empati tidak muncul dalam perilaku kebencian.

Sebagian orang atau kelompok yang memuntahkan kebencian yang tidak terkendali , seringkali kurang berprestasi dalam hidup.
Kegagalan menyebabkan rasa rendah diri dan frustrasi.
Oleh karena itu mereka akan mencari sesuatu atau obyek untuk disalahkan dan dibenci.
Secara bersamaan dalam upaya menaikkan harga diri yang rendah, mereka mencoba mencari perhatian melalui obyek yang dalam persepsi mereka diyakini sebagai “sosok yang berprestasi”, atau “organisasi yang sukses dan terkenal”.
Dengan demikian mereka ikut menjadi terkenal.

Ketika seseorang merasa membenci orang lain, mereka cenderung menghabiskan banyak waktu untuk memusatkan perhatian pada kemarahan, penghinaan, atau ketidaksukaan mereka terhadap orang tersebut.

Navarro et al menyimpulkan bahwa kesulitan dalam hidup dapat memicu dan meningkatkan kebencian serta kecemburuan.
Hal ini dapat dijelaskan dengan Teori Frustrasi -Agresi. Kesulitan dalam hidup menyebabkan munculnya frustrasi karena gagal mencapai tujuan.
Frustrasi yang berlangsung lama dan menumpuk menyebakan individu tertekan, selanjutnya individu akan mencari pelepasan dengan perilaku agresif baik verbal (kata-kata) maupun nonverbal (perbuatan) yang menggambarkan perasaan benci kepada siapa saja (orang) atau apa saja (benda mati).

Penelitian dalam ilmu Psikologi, menemukan bahwa orang yang membenci lebih kejam ketika mereka menjadi bagian dari kelompok atau organisasi.
Kebencian bisa berupa kejahatan masal, kerusuhan atau perilaku anarkhis lainnya.
Hal ini disebabkan karena Individu merasa memiliki perisai perlindungan dari grup itu sendiri atau “anonimitas” yang muncul ketika seseorang berada dalam suatu kelompok besar.

Banyak orang menyimpan kebencian, namun mereka tidak serta merta mau mengungkapkannya kepada publik secara terbuka
karena takut akan resiko berhadapan dengan etika sosial.
Yang lain menjadi bersemangat oleh kebencian dan mengungkapkan perasaan mereka melalui tindakan kekerasan .

“Kegelapan tidak bisa mengusir kegelapan; hanya cahaya yang bisa melakukannya. Kebencian tidak bisa mengusir kebencian; hanya cinta yang bisa melakukan itu”.
Martin Luther King, Jr.***

R.A. KARTINI WANITA CERDAS || Retno Triani Soekonjono ||Psikolog


Retno Triani Soekonjono

Merdeka ! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

(CIAMIS, 21/04/2022). Dosen Program Studi Ilmu Sejarah FIB UI, Tini Ismiyani menjelaskan ada hal-hal yang menurutnya membuat Presiden Soekarno menetapkan tokoh Kartini sebagai Tokoh Emansipasi Wanita pada 2 Mei 1964, dan menetapkan hari lahirnya 21 April untuk memeringatinya.
“Kartini itu diangkat menjadi tokoh karena keunikannya. Dia keturunan ningrat, dia suka menulis, memiliki jaringan politik yang luar biasa, dan bersahabat dengan orang-orang penting di Belanda, seperti Stella dan Nyonya Abendanon.
Kartini mendorong perempuan untuk kritis terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Jika dilihat dari surat-suratnya kepada Stella, Kartini bercita-cita menjadi perempuan harus mendapatkan pendidikan yang tinggi, karena baginya, perempuan akan menjadi ibu dan harus menjadi ibu yang cerdas,” kata Tini Ismiyani.

Berbeda dengan perilaku santun R.A Kartini yang hidup di Abad 19, bulan April tahun 2022 masyarakat dikejutkan oleh perilaku seorang perempuan guru sekolah TK yang mengeluarkan kata-kata kasar yang penuh kebencian di tengah-tengah massa pendemo yang menjadi penyulut aksi anarkhis.
Jelas dia sebagai ibu dan pendidik tidak memenuhi kriteria sebagai ibu yang cerdas, dan bijak sesuai harapan R.A Kartini.

Bagaimana gambaran wanita Indonesia sekaligus ibu yang cerdas seperti yang diidam-idamkan R.A Kartini ?

Wanita pintar atau cerdas harus mendapat pendidikan tinggi menurut R.A Kartini tidak berhubungan dengan Menara Gading atau meraih gelar dari perguruan tinggi dan kemudian menempelkan gelar yang berderet jumlahnya dibelakang namanya.

Ide tentang kecerdasan dalam hal ini, bukan hanya tentang akumulasi pengetahuan, keterampilan, atau nilai ujian, tetapi tentang cara hidup tertentu. Kecerdasan yang terpenting adalah , sadar untuk berpikir dan dengan sengaja dan bijak menggunakan pikiran-pikiran itu dalam hidup seseorang.
Menjadi cerdas adalah apa yang memungkinkan kita untuk hidup bermakna, tidak peduli apa pendidikan, keterampilan, atau minat seseorang.

Juhea Kim,seorang penulis yang tinggal di NYC mencoba merangkum beberapa cara utk menjadi pintar atau cerdas.

  1. Banyak membaca.
    Selalu membaca sesuatu, bahkan jika Anda sibuk luangkan waktu sebentar utk membaca. Baca di tempat-tempat yang memungkinkan atau sebelum tidur.

Usahakan daftar bacaan yang bervariasi : cerita, fiksi terbaru, sejarah, biografi, hobby dan lain-lain, pastikan bacaan itu menjadi sesuatu yang menarik dan “menantang” pikiran Anda.

  1. Waspadai peristiwa terkini.
    Baca koran, medsos lainnya dan tonton berita di TV setiap hari, pastikan bahwa sumbernya adalah otoritas yang kuat dan kompeten serta dapat dipercaya.
    Bukan berita gosip atau hoax.

Jadilah tipe orang yang dapat melakukan percakapan yang “hidup” tentang topik apa pun di acara kumpul bersama teman atau keluarga, yang memberi gambaran bahwa Anda sadar akan dunia di sekitar Anda.

  1. Tetap penasaran.
    Cari tahu informasi yang sampai ke diri Anda dan pelajari tentangnya, apakah itu bahasa/istilah baru, masakan baru, ilmu baru atau apa pun yang muncul di otak Anda.
    Apa saja selama itu memicu rasa ingin tahu dalam diri Anda.
  2. Berlatih sopan santun.
    Orang yang mempraktikkan tata krama dengan baik biasanya adalah orang yang cerdas.
    Di sisi lain, pada umumnya orang-orang pintar yang tidak mempraktikkan tata krama yang baik akan dianggap kasar, tidak bijak dan tidak cerdas.
    Tata krama yang baik bisa diperoleh dengan
    berlatih menulis surat yang baik (termasuk email), berpakaian sesuai situasi dan kondisi, meminta maaf atau mengungkapkan rasa terima kasih dengan penuh arti, tahu kapan harus berhati-hati atau terbuka dan jujur.
  3. Ungkapkan pikiran Anda.
    Kecerdasan dibuktikan ketika Anda dengan percaya diri dapat berbicara tentang siapa Anda, apa yang Anda pikirkan, apa yang Anda inginkan, mengapa dan bagaimana Anda melakukannya. Orang yang mampu berkomunikasi dengan jelas dan jujur selalu cerdas. Wanita Indonesia dikenal sebagai wanita yang memiliki nilai tatakrama yang tinggi, ramah tamah, dan murah senyum.
    Dengan melakukan upaya tersebut diatas, besar kemungkinan usaha untuk mewujudkan hidup bermakna akan semakin mudah.
    Selain karakter
    diatas, hal yang sangat penting untuk menjadi wanita Indonesia yang cerdas, adalah kemampuan menyeimbangkan peran domestik ( rumah tangga) dan peran publik yang
    lebih dekat pada karakter maskulin.

R.A Kartini telah berjuang untuk kaumnya, melalui tulisan yang dimuat dalam majalah perempuan di Belanda yang bernama De Hoandsche Leile.
R.A Kartini menyatakan keprihatinannya atas nasib-nasib orang Indonesia khususnya perempuan dibawah kondisi Pemerintah Kolonial.
Sudah selayaknya setelah bertahun- tahun kemudian ketika Indonesia telah merdeka, wanita Indonesia menjadi wanita dan ibu yang cerdas sesuai dengan impian dan harapan RA Kartini. Semoga !

“Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh, demikianlah pula dalam hidup manusia, bukan? Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain yang lebih sempurna, yang boleh menjadikan buah.”
R. A Kartini.***

MESANTREN & SMK FARMASI || Progli Farmasi Klinis & Komunitas || Ini Lapangan Pekerjaan Setelah Lulus


(CIAMIS,20/04/2022). SMK Farmasi Nurul Firdaus menyediakan Program Keahlian (Progli) Farmasi Klinis Dan Komunitas, dan sekaligus mesantren, berikut penjelasanya biar lebih mantap bersekolah di sini.

Definisi Kompetensi Keahlian Farmasi Klinik dan Komunitas adalah ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan, yang menitikberatkan pada kegiatan pelayanan kefarmasian. Para siswa akan diajarkan mengenai ilmu tentang kefarmasian serta tata cara pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan obat-obatan.

Salah satu hal yang paling penting untuk dikuasai oleh siswa mengenai Pharmaceutical Care. Apa itu Pharmaceutical Care?
Pharmaceutical Care adalah etika pelayanan kefarmasian, yang mengatur tentang bagaimana obat-obatan yang telah diproduksi dan diedarkan dapat sampai ke tangan pasien secara tepat, dalam keadaan baik, sesuai dengan petunjuk pemakaian, sehingga fungsi dan tujuan penggunaan obat-obatan menjadi tepat guna, yaitu kesembuhan atau meringankan penyakit.

Keunggulan Progli Farmasi Klinis & Komunitas
Kemajuan bidang kefarmasian di Indonesia ditandai dengan menjamurnya perusahaan yang memproduksi obat-obatan dalam jumlah yang besar. Peredaran obat-obatan secara bebas tanpa pengawasan dan kurang tersedianya tenaga ahli di bidang farmasi akan membuat produk farmasi dikonsumsi masyarakat secara langsung tanpa mempedulikan takaran atau dosis yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Sehingga penyalahgunaan obat-obatan rawan terjadi di kalangan masyarakat.

Untuk mencegah hal tersebut diperlukan ahli di bidang Farmasi Klinik dan Komunitas agar dapat memperbaiki praktik pelayanan kefarmasian Indonesia secara tepat dan sesuai dengan tujuan pemakaian obat-obatan, yaitu kesembuhan atau meringankan penyakit. Hal ini akan mencegah dampak buruk dari penggunaan produk farmasi kedepannya.

Hasil dari pembelajaran yang diberikan, diharapkan siswa mampu untuk:

  1. Melakukan pencatatan tentang pembelian dan penyimpanan obat serta melakukan pendataan persediaan obat;
  2. menerima pembayaran resep, stok harga, penandaan item untuk penjualan, pencatatan dan klaim asuransi;
  3. melakukan pelayanan perbekalan kesehatan rumah tangga;
  4. melakukan pengarsipan resep sesuai data dan ketentuan berlaku;
  5. melakukan pemeriksaan kesesuaian pesanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan;
  6. melakukan pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk keperluan floor stock;
  7. Menerapkan manajemen dan pelayanan farmasi;
  8. Melakukan pembuatan dan evaluasi sediaan farmasi;
  9. Melakukan identifikasi simplisia dan pembuatan obat tradisional;
  10. Melakukan pemilihan obat dan penyajian informasi obat sesuai dengan penyakit;
  11. Menganalisis kimia farmasi;
  12. Memproduksi barang dan jasa sesuai kompetensi keahlian farmasi klinis dan komunitas;

Adapun bidang dasar keahlian yang diajarkan meliputi, pengetahuan dasar ilmu Fisika, Kimia, Biologi, dan manajemen kefarmasian.

Sementara untuk program keahlian diajarkan mengenai dasar-dasar kefarmasian, perundang-undangan kesehatan, keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup, serta pengetahuan mengenai dasar-dasar farmakognosi.

Untuk bidang Kompetensi Keahlian, para siswa diajarkan mengenai pelayanan farmasi, farmakognosi, farmakologi, kimia farmasi, dan kemampuan kompetensi lainya yang sesuai dengan kefarmasian.

Pada tahapan pembelajaran, siswa-siswa dididik agar berhasil dibidang farmasi klinis dan komunitas dengan cara menumbuhkan sikap karakter yang teliti, detil, senang menganalisi, tekun, kritis, berwawasan luas, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan mendorong kemampuan interpersonal pribadinya untk terus berkembang dan maju.

Lulusan Farmasi SMK Nurul Firdaus diarahkan sebagai:

  1. Pelayanan dan penatalaksanaan kesehatan masyarakat seperti menempati formasi tenaga pelaksana teknis kefarmasian pada instalasi apotek baik di instansi rumah sakit swasta dan apotek BUMN (Kimia Farma) maupun apotek swasta nasional (K24, Viva Generik, dll) dan apotek perorangan;
  2. Tenaga pelaksana teknis kefarmasian di perusahaan industri kosmetik, obat tradisional, makanan, minuman, dan alat kesehatan;
  3. Tenaga distribusi/marketing di Pedagang Besar Farmasi (PBF);
  4. Tenaga Laboran di lembaga laboratorium;
  5. Entrepreneurship/wirausaha dengan membuka toko obat atau apotek;
  6. Melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi (Diploma III, S1 Farmasi) di Perguruan Tinggi Negeri/Swasta.***

MESANTREN & SMK FARMASI || Program Studi Keahlian Farmasi Klinis & Komunitas || SMK Nurul Firdaus


Dr. Gumilar, S.Pd.,MM.,CH.,CHt.,pNNLP

(CIAMIS, 20/04/2022). SMK Nurul Firdaus yang menggeluti Kefarmasian, Progli Farmasi Klinis dan Komunitas, mendidik siswanya menjadi beradab, berilmu, siap kerja atau masuk perguruan tinggi, berkualitas dan berdaya saing. Lulusanya siap kerja cerdas dan kompetitif.

Program keahlian (Progli) Farmasi Klinis dan Komunitas, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi Nurul Firdaus didukung oleh sarana dan prasarana penunjang yang mampu meningkatkan kompetensi siswa dalam menghadapi dunia usaha dan dunia industry yang semakin pesat perkembanganya.

Kompetensi lebih diarahkan kepada siswa agar menjadi, tenaga ahli yang professional, terampil, dan siap kerja atau Providing Quality Education to Create Professional Individual.

Sarana prasarana penujang yang dimiliki oleh SMK Nurul Firdaus, tersedia sangat memadai diantaranya ruang kelas yang nyaman, asrama putra dan putri yang representatif, wifi, laboratorium farmasi, toilet, dan masjid.

Sedangkan materi pembelajaran yang diberikan adalah pengetahuan mengenai dasar-dasar kefarmasian, farmakologi, farmakognosi, ilmu resep, dan pelayanan farmasi.

Praktek kerja lapangan bagi para siswa, SMK Farmasi Nurul Firdaus, bekerja sama dengan beberapa perusahaan nasional seperti PT. Sanbe Farma dan masih banyak lagi.

Menurut Dr. Gumilar, S.Pd., MM.,CH.,C.Ht., pNNLP, CEO Nurul Firdaus, pembelajaran juga ditunjang dengan pendidikan agama Islam yang berbasis pondok pesantren melalui program ‘Ayo Mondok’, diharapkan akan membuat para siswa SMK Farmasi Nurul Firdaus selain cerdas dan terampil juga taat beribadah dan menguasai ilmu keagamaan secara baik

“Siswa tidak hanya didik agar cerdas secara intelektual dengan memiliki Intelectual Quotient (IQ) di atas rata-rata, namun juga memiliki kecerdasan Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ) sehingga menjadi pribadi yang kuat secara lahir dan batin,” kata Gumilar menjelaskan secara detail.

Slogan SMK Bisa, tambah Gumilar, merupakan motivasi dari pemerintah untuk mendorong lulusan sekolah kejuruan siap secara fisik dan jasmani dalam menghadapi realitas dunia kerja dan segala tantanganya

“Namun bedanya bagi lulusan SMK Farmasi Nurul Firdaus, selain akan mampu menjawab semua tantangan dunia kerja, mereka juga akan mampu menjawab tantangan pada kehidupan sosial,” ujarnya menambahkan.

Hal ini, lanjut Gumilar, karena SMK Farmasi Nurul Firdaus, memiliki metode pembelajaran yang berbeda dengan sekolah kejuruan lainya yang ada.

“Program ‘Ayo Mondok’ merupakan inovasi kami untuk meminimalisir pengaruh dari Hidden Teacher akibat kemajuan teknologi yang dapat mengganggu perkembangan mental para siswa,” pungkasnya.***


PERBEDAAN MUNAFIK & DISONANSI KOGNITIF || Hampir Serupa Tapi Tak Sama


Dr. Gumilar.,S.Pd.,MM ,CH.,CHt.,pNNLP

(CIAMIS, 19/04/2022). Sebagian orang beranggapan bahwa munafik itu sama dengan disonansi kognitif. Bahkan teori disonansi kognitif yang dikembangkan oleh psikolog Amerika Leon Festinger berdasarkan eksperimen psikologis yang menghasilkan buku dengan judul “Teori Disonansi Kognitif” (Stanford, 1957) dianggap sebagai penelitian ilmiah tentang kemunafikan.

Hukum yang disimpulkan oleh Festinger dalam buku ini berbunyi: dua elemen pemikiran berada dalam hubungan yang tidak harmonis, jika salah satu dari mereka mengarah ke kontradiksi dengan yang lain, dan ini mendorong orang untuk berperilaku yang mengurangi disonansi.

Arti kata munafik menurut KBBI adalah sebagai berikut; berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; orang yang berpura-pura percaya atau setia kepada agama, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak demikian.

Arti munafik menurut agama Islam adalah merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, tetapi sebenarnya hati mereka memungkirinya.

Adapun ciri-ciri orang munafik adalah sebagai berikut:

  1. Bersifat Dusta;
  2. Suka Berkhianat;
  3. Fujur atau melampui batas;
  4. Suka Ingkar Janji;
  5. Malas Beribadah;
  6. Bersifat Riya;
  7. Suka Berlebihan.

Apa yang dimaksud dengan Disonansi Kognitif ? Disonansi kognitif adalah perasaan tidak nyaman saat menghadapi dua nilai yang berbeda atau ketika melakukan hal yang tidak sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Disonansi kognitif adalah situasi yang mengacu pada konflik mental, yang terjadi ketika keyakinan, sikap, dan perilaku seseorang tidak selaras.

Disonansi kognitif tidak terjadi secara otomatis. Artinya, tidak semua orang akan melakukan perubahan saat ada keyakinan dan perilaku yang berlawanan. Biasanya, seseorang harus menyadari bahwa ada perasaan tidak nyaman dalam dirinya akibat ketidakselarasan yang terjadi, sehingga kemudian melakukan perubahan-perubahan tersebut.

Adapun perasaan tidak nyaman ini bisa berupa kecemasan, malu, atau perasaan bersalah dan menyesal. Perasaan ini pun bisa memengaruhi perilaku, pikiran, keputusan, sikap, hingga kesehatan mental seseorang.

Berikut adalah beberapa tanda seseorang mengalami disonansi kognitif:

  1. Merasa cemas sebelum melakukan sesuatu atau mengambil keputusan;
  2. Mencoba membenarkan atau merasionalisasi keputusan atau tindakan yang telah Anda ambil;
  3. Merasa malu akan tindakan yang Anda ambil atau kecenderungan untuk menyembunyikannya;
  4. Merasa bersalah atau menyesal tentang sesuatu yang pernah Anda lakukan;
  5. Menghindari percakapan tentang topik tertentu atau informasi baru yang bertentangan dengan keyakinan;
  6. Melakukan sesuatu karena tekanan sosial meski itu bukan hal yang Anda inginkan;
  7. Mengabaikan informasi yang menyebabkan disonansi
    Dari pemaparan dan penjelasan diatas, maka dapat diketahui secara mencolok bahwa munafik dan disonansi kognitif tidaklah sama.

Munafik dilandasi oleh sikap kepura-puraan dengan tujuan untuk menutupi sikap mental yang sebenarnya. Orang munafik tidak menyesali atas apa yang dia lakukan, baik ketika berbohong, berkhianat, mengingkari janji maupun saat ia ria atau fujur.

Sementara Disonansi kognitif mengacu pada konflik mental yang terjadi ketika keyakinan, sikap, dan perilaku seseorang tidak selaras. Lebih spesifiknya adalah saat realitas yang terjadi bertentangan dengan tata nilai yang dia yakini.

Munculnya perasaan bersalah adalah perbedaan mencolok dari kedua kondisi mental ini.**

***Sumber : Berbagai sumber

HIPNOSIS atau HIPNOTIS …? || Mana yang Benar


Dr Gumilar, S.Pd.,MM.,CH.,CHt.,pNNLP

(CIAMIS, 19/04/2022). Sering mendengar kata Hipnosis atau Hipnotis, mana yang benar cara penyebutanya? Atau kalian hanya tahu kata Hipnotis saja? Apa bedanya dengan gendam atau sirep?

Jika kalian penasaran, berikut penjelasanya menurut Dr. Gumilar, S.Pd., MM.,CH.,C.Ht., pNNLP, Ahli Hypnotherapi dari Ponpes Nurul Firdaus.

Menurut Gumilar, Hipnotis sering dipandang sebagai mistik yang terkait dengan ilmu kebatinan aliran hitam, alias sering digunakan dalam berbagai tindak kejahatan. Apalagi ramainya pemberitaan di media cetak maupun online serta media sosial yang secara sembrono memberitakan banyaknya korban kejahatan akibat terkena hipnotis.

Selain hal di atas, tambah Gumilar, sebagian besar banyakan orang awam lebih mengenal kata hipnotis daripada hypnosis, mereka beranggapan hipnotis adalah ilmu untuk menguasai pikiran seseorang, hingga orang yang dihipnotis akan hilang kesadaranya.

Padahal kenyataanya tidaklah seperti itu, berikut penjelasan detailnya biar kalian paham.

Korban kejahatan yang hilang harta bendanya, bukanlah disebabkan oleh Hipnosis melainkan oleh gendam atau sirep. Orang yang tekena gendam akan kehilangan kesadaranya beberapa saat, hal itu dikarenakan alam bawah sadar korban dikuasai oleh pelaku dengan cara paksa atau dengan kata lain mengintimidasi alam bawah sadar untuk mengikuti semua keinginan pelakunya.

Sementara Hipnosis dilakukan secara sukarela atas dasar persetujuan orang bersangkutan untuk memberikan sugesti positif pada alam bawah sadarnya. Seorang Hipnotis hanya berperan sebagai fasilitator saja bagi orang yang mendapatkan sugesti darinya.

Hipnosis adalah suatu ilmu untuk menembus pikiran bawah sadar seseorang. Sementara hipnotis adalah orang yang punya keahlian hipnosis dan melakukan proses hipnosis kepada seseorang. Contoh sederhananya seperti pada kata piano dan pianis, jika piano adalah alat musiknya, maka pianis adalah orang yang pandai dalam memainkan alat musik tersebut.

Hipnosis bukanlah ilmu untuk menguasai kesadaran seseorang, karena dalam prakteknya orang yang dihipnosis masih memiliki kesadaran, sehingga penggunaan kata ini tidaklah tepat jika dikonotasikan pada suatu tindak kejahatan yang diakibatkan orang kehilangan kesadaranya.

Untuk membuktikan alibi tersebut, Gumilar telah memberikan contoh pada seseorang yang tetap sadar saat di test suggestibilitas olehnya, seperti ditayangkan pada Kanal YouTube Gumilar Nurul Firdaus.

Tampak dalam tayangan video tersebut, orang yang diberikan sugesti masih bisa tertawa, sadar akan dirinya dan lingkungan sekitarnya, dia hanya mengikuti sugesti yang diberikan oleh Gumilar tanpa kehilangan kesadaranya sedikitpun.***

DEMONSTRASI, TUNTUTAN & SUMBANGAN MAHASISWA || Retno Triani Soekonjono ||Psikolog


RETNO TRIANI SOEKONJONO

Merdeka ! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

(CIAMIS, 14/04/2022). Tanggal 11 April 2022 mahasiswa dengan gagah berani dan garang turun kejalan untuk menyampaikan aspirasinya kepada DPR

Inilah selengkapnya isi tuntutan dari demo mahasiswa 11 April 2022.

  1. Mahasiswa mendesak Presiden Jokowi untuk menunda dan mengkaji ulang UU IKN termasuk dengan pasal-pasal yang bermasalah, serta dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial ekologi, dan kebencanaan.
  2. Mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode, karena sangat jelas mengkhianati konstitusi.
  3. Mahasiswa menyinggung soal bahan pokok dan kelangkaan minyak goreng. Presiden Jokowi dituntut untuk bisa menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
  4. Mahasiswa meminta Presiden Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng serta mengevaluasi kinerja menteri terkait.
  5. Mahasiswa juga menuntut penyelesaian konflik Agraria.
  6. Mahasiswa meminta presiden dan wakil presiden berkomitmen penuh dalam menuntaskan janji kampanye di sisa masa jabatannya.

Dari pengalaman -pengalaman di dalam negeri ataupun diluar negeri, demonstrasi atau unjuk rasa yang semula diinginkan berjalan damai hampir selalu berakhir dengan ricuh, anarkhis disertai perusakan.

“Ketika sekumpulan orang berkumpul menjadi satu massa, maka kepribadian atau jiwa orang-perorangan hilang digantikan dengan jiwa massa.
Massa dapat bertindak secara primitif dan tidak rasional karena individu berubah menjadi bagian dari massa dan dipengaruhi sikap serta tindakannya karena adanya massa yang hadir.”
(Gustave Le Bon)

Seseorang yang terlibat dalam massa cenderung kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, serta cenderung melakukan tindakan kasar dan irasional yang berlawanan dengan kebiasaan2nya.

Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual.

Mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi diharapkan memiliki kemampuan berfikir, dan kepekaan sosial serta sikap kritis.
Mahasiswa dikemudian hari diharapkan memiliki kepedulian dan kemampuan menjadi pengontrol sebuah kehidupan sosial dalam masyarakat dengan cara memberikan saran, kritik dan juga solusi untuk permasalahan sosial masyarakat maupun permasalahan bangsa.
Kepedulian tersebut bukan hanya bisa diwujudkan dalam bentuk demo ataupun turun kejalan saja, tetapi bisa juga diwujudkan dengan pemikiran cemerlang, diskusi, atau bantuan moril dan juga materil kepada masyarakat dan bangsa.

Sadarkah bahwa aksi turun kejalan yang dilakukan mahasiswa telah ditiru oleh adik-adiknya siswa SMU/SMK yang sudah dirasuki sifat Hero yang sering mereka tonton/lakukan dalam games yang menjamur didunia maya.
Karena usia yang masih muda, maka dalam mewujudkan sifat Hero seringkali berubah menjadi perilaku Agresif dan Vandalisme, perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.

Tuntutan mahasiswa adalah mulia, sebagai bentuk kepedulian pada kepentingan masyarakat, tetapi pertanyaannya, apakah kewajiban mahasiswa dalam menjaga kesejahteraan, harkat dan martabat bangsa sudah dilakukan?

Apakah mahasiswa ikut mensukseskan pelaksanaan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19 mengganas?
Apakah mahasiswa ikut mensukseskan proram vaksinasi?
Apakah mahasiswa ikut berpartisipasi aktif dalam membantu korban bencana alam ?
Apakah mahasiswa ikut mencegah terjadinya kebakaran hutan?
Apakah mahasiswa ikut membantu pemerintah dalam meyakinkan masyarakat Papua bahwa seluruh masyarakat Indonesia mencintai mereka?
Apakah mahasiswa ikut berartisipasi dalam penanaman moral Pancasila dalam rangka pembentukan karakter bangsa dengan cara mereka?
Apakah mahasiswa ikut mengatasi prostitusi online yang sedang marak?
Pertanyaan terakhir, apakah mahasiswa ikut mengatasi kenakalan adik-adiknya, remaja yang sering tawuran, ikut geng motor dan yang lebih miris kecanduan narkoba?

Mahasiswa harusnya sadar bahwa tunas bangsa sedang dirusak moralnya, oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang senang melihat moral bangsa hancur.

Banyak sekali harapan yang ditujukan pada mahasiswa sebagai manusia intelektual dewasa yang berpendidikan tinggi.
Masa depan bangsa dan negara ada ditangan mahasiswa, putera/putri bangsa yang cerdas dan beretika.
Generasi milenial yang tidak hanya bisa menuntut tetapi juga melaksanakan kewajiban sebagai tunas bangsa.

“Jangan Tanyakan Apa yang Negara Berikan Padamu, Tapi Tanyakan Apa yang Telah Kamu Berikan pada Negaramu.”.
John F Kennedy, (presiden ke 35 Amerika Serikat).***

DEMO ANARKHIS || Retno Triani Soekonjono ||Psikolog


RETNO TRIANI SOEKONJONO

Merdeka !🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

(CIAMIS, 12/04/2022). Jakarta kembali diwarnai dengan demonstrasi. Kali ini adalah demo Mahasiswa yang menggeruduk gedung MPR/DPR/DPD yang mengajukan
4 tuntutan sebagaimana dikutip dari akun Instagram resmi BEM SI :

  1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
  2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
  3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
  4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Ade Armando

Demontrasi atau unjuk rasa dijamin oleh Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Siapapun boleh berunjuk rasa dengan syarat berjalan damai, tertib dan sesuai aturan, jika sudah melanggar aturan, maka aparat berwenang mengambil tindakan.

Jadi di Indonesia buruh, karyawan, mahasiswa, bapak-bapak, ibu-ibu, laki-laki, perempuan atau siapa pun asal bukan anak-anak, boleh berdemonstrasi. Tidak dilarang, tapi dengan syarat tertentu, damai dan tertib.

Biasanya demonstrasi hanya awalnya saja yang damai dan tertib, namun selanjutnya seringkali berakhir dengan kerusuhan.

Pada saat demonstrasi (demo), kelompok orang yang berkumpul itu disebut sebagai massa, sebab mereka memiliki tujuan yang sama, namun memiliki ciri kelompok heterogen, yang merujuk pada keaneka ragaman yaitu sesuatu yang berbeda jenis dan berbeda karakteristiknya

Mahasiswa yang demo didepan gedung DPR berasal dari berbagai Perguruan Tinggi. Maka karena sifatnya yang heterogen, bisa dipastikan bahwa kemungkinan terjadinya konflik, baik diantara mereka sendiri maupun dengan kelompok diluar mereka (out group) yang dalam hal ini aparat kepolisian dan TNI akan mudah terjadi.

Apa hasil demo mahasiswa pada tanggal 11 April 2022 ?

  1. Dampak Transportasi.
    Selain transportasi bus dan mobil, demo juga berakibat pada transportasi kereta api yang “terganggu” pelaksanaannya.
  2. Terjadi konflik antara mahasiswa dan aparat kepolisian/TNI yang bertugas menjaga keamanan masyarakat.
  3. Pengeroyokan pada Ade Armando seorang pegiat media sosial yang kini dalam perawatan intensif pihak Rumah Sakit (RS) Siloam, Jakarta

Ada pun kondisinya saat ini dilaporkan cukup memprihatinkan. Dosen Universitas Indonesia tersebut dikatakan mengalami luka parah di bagian kepala. Hal ini diungkap Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran saat jumpa pers di komplek Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022).
Bahkan dosen UI tersebut nyaris ditelanjangi.
Aparat yang melihat kejadian tersebut langsung mengamankan Ade Armando dari tengah amukan massa. Saat itu, dosen Ilmu Komunikasi tersebut hanya tinggal mengenakan kaos hitam dan celana dalam.
Dalam hal ini mahasiswa telah melakukan penganiayaan dengan sengaja pada dosennya sendiri.

Kerugian besar terutama dalam aspek psikologis dialami pihak mahasiswa, karena bukan pujian tetapi justru citra mahasiswa yang seharusnya dibanggakan sebagai kaum intelektual penerus bangsa, menjadi tercoreng dan berubah drastis.
Mereka dianggap sebagai perusuh, manusia dewasa yang tidak bertanggung jawab dan Anarkhis.
Mahasiswa demonstran dianggap pengganggu aktifitas masyarakat karena pelaksanaan demo tidak sesuai aturan.
Kemungkinan ada demonstran yang niatnya murni untuk menyampaikan tujuan mereka secara damai, tetapi relatif banyak demonstran (mahasiswa atau bukan) yang niatnya hanya untuk melampiaskan dorongan agresif dan arogansi mereka.

Hal yang perlu digaris bawahi, bahwa niat mereka untuk demo tidak didasari dengan :

  1. Dukungan moral dari orang terdekat/panutan yang mereka percayai dan hormati. Seperti dosen, orang tua, dan masyarakat. Sehingga mereka tidak memiliki norma kebenaran yang sama dan solid.
  2. Persepsi tentang keberhasilan. Mereka tidak yakin akan keberhasilan demo yang akan mereka lakukan. Mereka tahu bahwa perssonil dari Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya dalam jumlah besar dan telah berpengalaman menangani demo, akan menghadang gerakan mereka.

Kesimpulannya, mahasiswa sebagai demonstran tidak berfikir jauh, sehingga niat menyampaikan aspirasi secara damai, berubah wujud menjadi perilaku merusak, menganiaya dan cenderung biadab yang dapat menurunkan citra mahasiswa dan memecah belah kesatuan bangsa.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) meminta aparat kepolisian serius menangani kasus penganiayaan Dosen UI Ade Armando.

Berbeda halnya dengan Demo Mahasiswa th 1998.
Niat mereka kuat dan bulat untuk menumbangkan pemerintahan Orde Baru yang sedang berkuasa.

Niat ini juga didasari aspek-aspek penyebab yang kuat, yaitu:

  1. Informasi yang lengkap tentang tujuan demo, yaitu mengganti Rezim Orde Baru yang dianggap dholim.
  2. Norma kebenaran yang mereka miliki, sejalan dengan norma kebenaran orang tua/dosen/masyarakat, yang menganggap kedholiman harus dihentikan.
  3. Persepsi tentang keberhasilan demo sangat tinggi, mereka yakin akan keberhasilan demo yang akan mereka lakukan, karena secara fisik mereka memiliki kekuatan personil yang besar, dan mendapat dukungan dari masyarakat luas. Secara psikis mereka didukung oleh keyakinan agama yang membenarkan tindakan mereka.

Berdasarkan pengalaman selama ini, harapannya mahasiswa mampu berfikir rasional yang mendalam, sebelum melakukan demo.
Tugas mahasiswa adalah menuntut ilmu, berorganisasi positif, dan rekreasi sambil menyalurkan hobby yang bermanfaat, agar kelak bisa menjadi generasi penerus yang kreatif, inovatif, dan berjiwa Pancasila.

“Belajar tanpa berfikir tidak ada gunanya, tapi berfikir tanpa belajar sangat berbahaya”, Bung Karno.***

PERLUKAH MENTERI DI PSIKOTES … ? || Retno Triani Soekonjono || Psikolog


RETNO TRIANI SOEKONJONO

Merdeka ! 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

(CIAMIS, 08/04/2022). Joko Widodo atau Jokowi kembali menyentil para menterinya terkait kinerja mereka dalam menerapkan kebijakan. Presiden mengingatkan perlunya memiliki SENSE OF CRISIS di tengah situasi ekonomi dan pandemi yang tidak menentu.

Presiden menegur menteri yang menerapkan kebijakan tanpa adanya KOMUNIKASI.

“Tidak ada statement. Tidak ada komunikasi. Harga minyak goreng sudah 4 bulan tidak ada penjelasan ini kenapa. Menteri juga tidak menjelaskan apa-apa mengenai ini. Kenapa pertama diceritain dong ke rakyat,” lanjutnya

Presiden Jokowi kemudian mencontohkan harga Pertamax yang tiba-tiba naik tanpa adanya penjelasan. Presiden menyindir habis kurangnya EMPATI menteri kepada rakyat.

Kemampuan Empati, Komunikasi, Sense of Crisis merupakan potensi yang dimiliki oleh manusia.
Potensi manusia bisa dideteksi dengan tes psikologi yang hanya bisa dilakukan oleh Psikolog.

Tujuan penilaian psikologis adalah untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan seseorang, mengidentifikasi potensi kognisi (IQ), kepribadian, reaksi emosional, sistematika kerja, kepemimpinan, dan masih banyak lagi.

Tes psikologi bukanlah satu tes tunggal, tetapi serangkaian tes dan prosedur yang dikembangkan secara ilmiah yang menilai berbagai aspek fungsi psikologis seseorang.

Tes psikologi adalah tes yang distandarisasi (“bernorma”) atas kelompok yang didefinisikan dengan jelas dengan karakteristik perwakilan usia, jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, atau fitur lainnya. Tes ini memungkinkan kita untuk membandingkan klien yang kita nilai dengan kelompok “normal” yang lebih luas.

Selain itu ada proses wawancara
yang memungkinkan psikolog melakukan pengamatan keterampilan sosial, bahasa, dan komunikasi.

Bagaimana menentukan potensi yang harus dimiliki kandidat?
Psikolog Industri dan Organisasi akan mempelajari deskripsi jabatan yang akan diberikan pada klien atau kandidat.
Sudah pasti jabatan menteri perdagangan akan berbeda dengan menteri keuangan atau menteri yang lain, sehingga potensi yang dideteksi juga berbeda.

Selain potensi penting yang harus dimiliki kandidat sesuai dengan deskripsi jabatannya, dalam hal jabatan menteri sebagai pembantu presiden harus diisi dengan orang-orang dengan “gaya kerja” yang sesuai dengan presiden. Chemistry atau perasaan yang bertaut dan terkoneksi antara menteri dan presiden dan kecocokan merupakan syarat mutlak.

Pengangkatan menteri selama ini adalah hak prerogatif presiden.
Kemungkinan besar hanya didasari oleh Kompetensi yang dimiliki calon menteri.
Kompetensi berbeda dengan potensi yang hanya bisa dideteksi dengan psikotes.

Kompetensi adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standardisasi yang diharapkan (Badan Nasional Sertifikasi Profesi , 2014)

Pengukuran kompetensi kandidat dilakukan dengan Assessment Center.
Assessment center merupakan metode yang berbasis kompetensi yang didesain dengan mengikuti standar internasional. Mengacu pada definisi konseptual yang diakui secara universal, maka metode Assessment Center (AC) juga diartikan sebagai proses sistematis untuk menilai keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan individu yang dianggap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang unggul.

Penilai dalam Assesment Center terdiri atas beberapa assessor (penilai) .
Keterlibatan multi-assessor ini dilakukan agar penilaian kompetensi peserta assessment dapat lebih objektif dan menekan bias yang mungkin terjadi. Oleh sebab itu, dibutuhkan keterampilan dan keahlian sebagai seorang assessor. Lazimnya, seorang assessor adalah orang yang telah mendapatkan sertifikasi untuk menjadi assessor dan mengikuti pelatihan menurut aturan yang telah ditentukan.
Seorang Assessor tidak harus psikolog.

Kembali ke “sentilan” presiden Jokowi pada para menteri pembantunya, dimana potensi-potensi tertentu dipandang perlu dan mendapat penekanan dari presiden, maka tidak ada salahnya kandidat menteri menjalani psikotes.
Harapannya para menteri sebagai pembantu presiden, baik yang berasal dari usulan partai politik maupun dari profesional yang lolos psikotes dan uji kompetensi dengan Assessment Center betul-betul orang yang sesuai dengan kriteria yang dikehendaki presiden.

“Kepemimpinan yang efektif adalah satu-satunya keunggulan kompetitif yang akan bertahan. Itu karena kepemimpinan memiliki dua sisi – apa karakter seseorang dan apa yang dilakukan seseorang – kompetensi.” Stephen Covey.***